twitter


Pada pemrosesan file secara tradisional, sumber data dikumpulkan dalam file-file yang tidak saling terhubung. Pemrosesan ini di dasarkan pada kebutuhan dari masing-masing pemakai. Dengan kata lain,apabila seorang pengguna menginginkan suatu data, maka setiap aplikasi akan menuliskan data sendiri.

Selain itu, informasi yang di perlukan berada pada beberapa file yang berada dan di atur dengan cara yang berbeda, sehingga informasi yang di dapatkan tidak sesuai dengan apa yang di inginkan. Alasan inilah yang menjadikan para pengguna akhir merasa kesulitan ketika organisasi menggunakan pendekatan pemrosesan file secara tradisional.
Pemrosesan file secara tradisional memiliki banyak kelemahan, diantaranya :

1. Duplikasi Data (Redudancy Data)
Karena setiap pemakai memiliki file sendiri-sendiri, akan menimbulkan terjadinya duplikasi data atau terdapat beberapa data yang sama pada beberapa file.
Selain itu data yang sama juga berada dalam file berbeda, sehingga akan menimbulkan perbedaan data yang ada pada suatu file dengan data pada file yang lain.

2. Pemisahan Data (Relatability Data)
Karena masing-masing aplikasi memiliki file sendiri-sendiri, maka akan mengakibatkan kesulitan dalam memadukan data.
Misalnya di berikan contoh, seorang manajer menginginkan data mengenai tunjangan karyawan. Tentu sang manajer akan kesulitan mengingat data tunjangan dan karyawan berada dalam file yang berbeda.

3. Ketergantungan Data (Dependensi Data Program)
Perubahan data akan mengakibatkan perubahan pada aplikasi yang di gunakan, Hal ini di sebabkan karena komponen-komponen data, lokasi fisik penyimpanan, dan program aplikasi yang di gunakan memiliki saling ketergantungan satu sama lain.

0 komentar:

Posting Komentar